Smartphone atau gadgetmu ketinggalan di rumah? Solusinya adalah lenganmu dibedah terus gadgetmu ditanamkan didalam lengan atau di dalam tubuh. WOooww Ekstrim...
Tapi jika diberi kesempatan seperti itu, akankah kamu ingin gadgetmu secara permanen tertanam dibagian dalam tubuhmu? Pertanyaan ini bisa jadi butuh jawaban yang lebih cepat dari yang kalian kira. Peneliti di Autodesk, sebuah perusahaan software di Toronto, Kanada, meneliti buat melihat apakah metode untuk berinteraksi dengan gadget itu bekerja ketika gadget ditanamkan di dalam jaringan tubuh manusia, dan kedengarannya jawabannya adalah "Bisa."
Tombol, sebuah LED dan sensor sentuh semua difungsikan dengan semestinya ketika ditanamkan dibawah lengan kulit dari seorang mayat. Hiiiiii la kok malah nyeremin gini ya kelihatannya! Para team bahkan mampu berkomunikasi dengan memakai jaringan bluetooth dan perangkat wireless elektronik.
Apakah ada yang ingin gadgetnya berada dalam tubuh? Ada sesuatu yang menyeramkan dengan ide tersebut. Ditambah adanya resiko kalau gadget tersebut rusak dan harus dibuang, atau mungkin juga bisa menginfeksi jaringan tubuh kita. Masih belum ada alasan untuk memikirkan kalau cyborg di masa depan akan menjadi kenyataan.
Tim peneliti yang bekerja sama dengan University of Toronto seorang anatomist Anne Agur, bilang kalau resiko medis, seperti infeksi, butuh pengetahuan yang lebih baik sebelum gadget ditanamkan di tubuh manusia hidup. Kalau menerut saya sih! punya gadget sampai ditanam didalam tubuh itu adalah sesuatu hal yang menyeramkan dan sangat tidak alami. Kalau lagi pengen gonta-ganti smartphone bisa rapot nanti ! Hadeeehhh....
Thanks to JewishWorldReview.com - Jim Giles
No comments:
Post a Comment